AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

Selasa, 23 September 2014

Jurnalistik

Jurnalistik
Hard News

Ahok Izinkan Potong Hewan Kurban di Halaman Sekolah, tetapi...

Selasa, 23 September 2014 | 10:15 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya, di Balaikota Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengizinkan pemotongan hewan kurban di halaman sekolah. Kendati pemotongan diizinkan, Basuki menjelaskan, hewan kurban itu harus bebas penyakit.
 
"Dinas Peternakan harus mengawasi penyakit-penyakit (hewan kurban) itu. Jangan sampai ada yang rabies," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Pandangan Basuki ini berbeda dengan kebijakan masing-masing guru dan kepala sekolah. Menurut dia, ada beberapa guru dan kepala sekolah yang menolak halaman sekolahnya dijadikan sebagai tempat pemotongan hewan kurban. Alasannya ialah karena aksi pemotongan hewan itu berdampak pada kekerasan dan siswa-siswa dapat menirunya. Hanya, lanjut Basuki, pemotongan hewan kurban itu dilaksanakan di hari raya Idul Adha atau hari libur sehingga siswa-siswi tidak ada yang bersekolah.

"Saya dari kecil sudah lihat pemotongan hewan kurban, aku enggak jadi kejam juga kan? Ha-ha-ha. Itu tergantung bagaimana orang menafsirkan. Kalau dia ada kebijakan lokal untuk meminjamkan halaman sekolah untuk potong hewan kurban, ya pinjamkan saja. Lagi pula, di hari libur pemotongannya. Yang penting hewan yang dikurban diperiksa dulu, jangan sampai rabies," tutur Basuki. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kelautan DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pihaknya bakal memfasilitasi pihak sekolah yang akan memotong hewan kurban. Ia menjelaskan, biasanya, siswa-siswa telah memiliki keinginan untuk berkurban kambing atau sapi dengan nama mereka masing-masing. 

"Nanti dipotongnya di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Cakung dan kita salurkan lagi dagingnya ke sekolah untuk disumbangkan ke warga tidak mampu," kata Darjamuni.

Soft News

Diduga Ingin Nyaman Seks Bebas, Seorang Mahasiswi Minta Disuntik KB

Kamis, 18 September 2014 | 16:05 WIB
ABCIlustrasi

KEFAMENANU, KOMPAS.com 
 Mervin Tri Hadianto, dokter spesialis penyakit anak yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menolak permintaan seorang mahasiswi berusia 19 tahun yang ingin minta disuntik KB.

Kepada Kompas.com, Kamis (18/9/2014), Mervin mengatakan, dirinya menolak permintaan mahasiswi salah satu universitas di Kefamenanu itu karena dia belum menikah. 

“Dia (mahasiswi) datang ke tempat praktik saya, kemarin sore, terus ditanya sama asisten di pendaftaran, katanya mau suntik KB. Karena baru pertama, kan harus didata. Lha, pas ditanya, sudah nikah atau belum, dia jawab belum, akhirnya konsul ke saya. Ya, saya tolak. Dia mengaku kuliah di salah satu universitas di Kefamenanu,” kata Mervin.

Mendapat penolakan itu, sang mahasiswi itu pun langsung angkat kaki dari tempat praktik Mervin.

"Saya jelas tolak permintaan itu karena tidak sesuai dengan hati nurani saya,” beber Mervin. 

Menurut Mervin, sang mahasiswi itu sebelumnya sudah biasa disuntik KB di dokter yang lain. Namun, karena sang dokter langganannya sedang tak buka praktik, akhirnya dia mendatangi Mervin. 

Mahasiswi yang minta disuntik KB tersebut, kata Mervin, kemungkinan akibat kebijakan salah satu universitas di Kefamenanu yang akan mencutikan mahasiswi hamil dan boleh masuk jika ada surat menikah resmi dari gereja.

“Jadinya mahasiswi pengin tetap seks bebas tanpa hamil. Ya, menurut saya, sedikit perbaikan daripada jadi pembunuh dengan menggugurkan janin, walau sama-sama moralnya rusak. Siap-siap HIV merebak. Tinggal tunggu tes HIV saja buat syarat jadi mahasiswi atau mahasiswa baru karena mahasiswi pintar-pintar mengakali aturan baru,” tandasnya.

Fakta
Disubuah sekolah SMP Pius BU GOMBONG, dilaksanakan adanya kegiatan "MovingClass". Apakah siswa nyaman dengan kegiatan ini? Bagaimana tanggapan mereka?

"Menurut saya kegiatan MovingClass ini begitu menarik, karena selain membantu pembelajaran, juga bisa sering sering lihat wajah orang yang saya suka hehehe.. XD" ujar salah satu siswa.

Dan ada juga yang berpendapat "Kegiatan MovingClass ini sepertinya tidak perlu dilaksanakan, karena tidak terlalu penting dan juga tidak pengaruh terhadap pembelajaran."

Yups.. seperti itulah tanggapan siswa siswi SMP Pius BU GOMBONG terhadap kegiatan MovingClass.

Opini

0 komentar:

Posting Komentar