AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

AnimeKu

AnimeKu

Tempat Download Anime Subtitle Indonesia

Jumat, 03 Oktober 2014

Ulangan Harian

Aksi Unjuk Rasa Ricuh, Gerindra Bela FPI dan Salahkan Ahok

Jumat, 3 Oktober 2014 | 17:20 WIB
Kompas.com/Alsadad Rudi Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, M Taufik saat ditemui di ruang kerjanya, di Gedung DPRD DKI Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik memandang aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) yang berujung ricuh ini terjadi karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang kerap berbicara lantang. Menurut dia, Basuki-lah yang harus introspeksi diri, bukan para massa FPI yang telah melempari kantornya dengan batu dan kotoran hewan.

"Ini akibat siapa (FPI rusuh) akarnya? Gara-gara pejabatnya, Ahok, yang ngomong sembarangan. Anarkis memang tidak dibenarkan, tetapi jangan lihat anarkisnya saja, bereskan akar penyebabnya juga," kata Taufik di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10/2014).
 [Baca: Kapolsek Gambir Diserang, Polisi Duga Demo Tolak Ahok Ricuh Direncanakan]

Taufik mengatakan, apabila Basuki tidak berbicara sembarangan dan kebijakannya pro rakyat, maka FPI tidak akan melakukan aksi yang meresahkan warga ini. Taufik menjelaskan, ratusan massa FPI itu menuntut Basuki berhenti dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI itu menilai, Basuki sebagai seorang pejabat seharusnya memiliki etika dalam berbicara. Beberapa pernyataan Basuki, dia melanjutkan, telah meresahkan kumpulan masyarakat itu. "Makanya, Ahok biasa sajalah ngomong-nya. Buat kebijakan tuh yang tidak meresahkan, kayak kemarin melarang penjualan hewan kurban," kata Taufik.

Aksi unjuk rasa menolak Basuki sebagai gubernur DKI pengganti Joko Widodo itu berujung ricuh. Sebanyak 200 anggota FPI bentrok dengan pihak kepolisian.

Massa melempari Balaikota dan Gedung DPRD DKI dengan batu seukuran kepalan tangan dan kotoran hewan. Sebanyak 16 polisi mengalami luka-luka akibat aksi unjuk rasa ini. Sementara itu, dua personel kepolisian dilarikan ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo karena mengalami luka memar di kepala
.

OPINI

        Beberapa orang benci dengan sikap Ahok yang berbicara sembarangan. Tetapi hanya soal bicara kasar atau kurang sopan. tidak perlu menyebabkan Anarkis yang berlebihan.  
        Menurut saya FPI-lah yang harus intropeksi diri. Karena hanya berbicara seperti itu saja, harus melempar batu sebesar kepalan tangan, dan bahkan sampai melempar kotoran hewan. Sekarang siapa yang tidak sopan..!!
       

        Memang kesabaran manusia ada batasnya. Tetapi tindakan itu terlalu berlebihan, bahkan ada dua personel kepolisian yang dibawa ke rumah sakit akibat luka memar di kepala. Apakah Islam mengajarkan kekerasan? Tentu saja tidak, Lalu untuk apa menyebabkan anarkis yang berlebih.!!